Daun Insulin Obat Diabetes






Tanaman yakon/Insulin baru dikenal di Indonesia sekitar tahun 2006. Bandung dan Yogyakarta merupakan pusat budidaya yakon/insulin di Indonesia saat ini. Tanaman ini sangat mudah ditanam, hanya dengan cara distek seperti menanam singkong (menancapkan batang yakon ke tanah) maka tanaman akan tumbuh subur dengan sendirinya. Perawatannya pun mudah, cukup disiram pagi dan sore hari. Berdasarkan pengalaman, tanaman yakon tumbuh subur walaupun tidak pernah diberi pupuk. Tetapi faktor kesuburan tanah juga sangat menentukan, mungkin karena kondisi tanahnya masih sangat subur sehingga tanaman pun dapat tumbuh subur tanpa perawatan khusus.
Yakon/insulin (Smallanthus sonchifolia), merupakan tanaman dari keluarga bunga matahari, berdaun hijau tua seperti seledri, bunganya berwarna kuning berbentuk seperti bunga aster, mempunyai umbi yang dapat dimakan dengan daging berwarna putih kekuningan dan manis, tanaman ini dapat tumbuh hingga 1,5-3 m.
Tanaman ini berasal dari Pegunungan Andes Peru, dan dapat ditemukan pula di hutan hujan tropis Amerika Selatan, Ekuador, Bolivia dan Kolombia. Saat ini, yakon telah dibudidayakan dibanyak negara seperti Amerika, Brazil, Jepang, Korea, Taiwan, Selandia Baru, Australia dan Republik Czech.
UMBI YAKON /INSULIN Umbi yakon mempunyai rasa yang manis, dapat dimakan mentah, dikukus atau digoreng. Umbi yakon juga dapat dibuat jus dan dibuat konsentrat menjadi sirup dan pemanis. Untuk meningkatkan rasa manis pada umbi, sebelum dikonsumsi sebaiknya umbi dijemur di bawah sinar matahari sampai kulitnya berkerut, kemudian kupas kulitnya, maka daging umbi dapat dimakan langsung atau diolah.
Umbi yakon/insulin ini sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes dan orang-orang yang diet karena umbi yakon mengandung insulin, yaitu sejenis gula yang tidak dapat dicerna, sehingga walaupun rasanya manis tetapi kandungan kalorinya rendah. Selain itu, umbi yakon juga mengandung FOS (fructooligosaccharide), yaitu sejenis fruktosa yang tidak dapat diserap tubuh. Umbi yakon mengandung 8690% air dan hanya mengandung sedikit protein dan lipid.
Kandungan fruktosa di dalam umbi yakon/insulin terdiri atas 35% fruktosa bebas dan 25% fruktosa terikat. Fruktosa dalam yakon 70% lebih manis dari gula tebu. Sehingga karbohidrat tetap dapat disuplai walaupun pada saat kadar gula darah rendah. Sehingga dapat menjaga hiperglikemia pada penderita diabetes.
Yakon/insulin mengandung kadar gula alami yang rendah. Sebotol sirup yakon mempunyai kalori separuh dari sebotol madu. Sirup yang terbuat dari umbi yakon juga bermanfaat sebagai prebiotik, yaitu memberi makanan kepada bakteri baik di dalam usus besar sehinga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu sistem pencernaan.
Umbi yakon/insulin terbukti dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah. Umbi yakon/insulin tidak terbukti dapat menurunkan kadar gula dalam darah tetapi tidak mengakibatkan peningkatan gula darah.
DAUN YAKON/INSULIN
Selain dari umbinya, daun yakon juga mempunyai banyak khasiat, seperti :
  1. Sebagai obat diabetes
  2. Sebagai penguat hati dan obat masalah hati
  3. Sebagai antimikrobial untuk ginjal dan infeksi kandung kemih
  4. Sebagai antioksidan (terutama pada hati)
Daun yakon/insulin dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Dan dapat meningkatkan efek insulin dan obat diabetes sehingga bagi pemakai daun yakon perlu dilakukan pengecekan kadar gula darahnya sebelum dan selama pemakaian daun yakon/insulin.
Daun yakon dapat dikonsumsi seperti meminum jamu dengan cara dikeringkan dahulu atau daun segar direbus kemudian airnya diminum 2 sampai 3 kali sehari satu cangkir. Di Indonesia sudah ada yang menjual teh yakon/insulin, yaitu daun yakon yang sudah dikeringkan sehingga memudahkan konsumen untuk meminumnya.
Berdasarkan pengalaman mertua saya, beliau merebus 5 lembar daun yakon segar dengan air 2 gelas sampai air yang tersisa hanya 1 gelas. Kemudian airnya diminum 2 kali sehari satu gelas. Turunnya kadar gula darah tergantung dari penderita diabetes itu sendiri, oleh karena itu perlunya pemantauan kadar gula darah selama meminum yakon/insulin, bila kadar gula darah sudah normal maka konsumsi daun yakon/insulinharus dihentikan.
Cara lain mengkonsumsi daun yakon (di Kolombia) yaitu dengan menjemur lima daun yakon secara terbalik. Setelah kering, digerus hingga menghasilkan 15 gram. Serbuk daun dilarutkan dalam 600 ml air mendidih. Air berwarna hijau pekat itu diminum 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam).
Daun yakon/insulin dapat membantu menyembuhkan penyakit diabetes karena mengandung banyak insulin yang unit-unitnya terdiri dari gula-gula fruktosa yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan tetapi difermentasi oleh usus besar. Dengan demikian mengkonsumsi yakon tidak akan mungkin meningkatkan kadar gula dalam darah.

Semoga bermanfaat.

Sumber:  kesehatan.kompasiana.com

TAHONGHAI Tumbuhan Obat Ajaib

KHASIAT PALIASA / TIMOHO (Kleinhovia Hospita) UNTUK HEPATITIS


Mungkin Nama Paliasa kurang dikenal masyarakat sebagai obat Herbal.  Paliasa merupakan nama makasar untuk tumbuhan Kleinhovia hospita, kalau di Jogja Namanya Timoho. Bagi yang pernah tinggal di jogja pasti pernah dengar nama kampung Timoho ini.  Di daerah Jawa dan Bali, Kayu Paliasa alias Timoho ini sering dipakai untuk warangka pusaka keris. Daun paliasa sudah lama dikenal  oleh masyarakat Sulawesi khususnya makasar sebagai obat tradisional yang manjur untuk menyembuhkan penyakit Liver alias penyakit kuning (hepatitis).  
Di daerah Kendari Paliasa dikenal dengan nama Tokule, di Sunda disebul Tangkele. Dan Nama inggrisnya di sebut Guest tree.  Di Bali disebut Purnama Sadha atau Timahan, di Sumbawa namanya kayu Barora sedang di Sumba disebut kayu Mundung sedangkan di kalimantan dikenal dengan nama Tahongai.    


Deskripsi Tanaman:
Pohon berbelukar, selalu hijau, dengan mahkota membulat dan taburan bunga yang tegak dan buah berwarna pink. Pohonnya bisa mencapai ketinggian 25m. Daun tunggal, berseling, membundar telur sampai menjantung, gundul di kedua permukaan. Perbungaan malai terminal, renggang muncul dari mahkota; bunga lebar sekitar 5 mm, pink muda, daun kelopak memita melanset, daun mahkota kuning. Buah kapsul berselaput yang membulat, merekah pada rongganya, masing-masing rongga berbiji 1-2. Biji membulat, keputihan.  Pohon ini biasa juga tumbuh disekitar pantai, danau dan sungai.

Persebaran:
Kleinhovia hospita tumbuh alami di seluruh Asia tropis, dari Kepulauan Mascarene sampai Polynesia. Di Jawa, jenis ini lebih umum dijumpai di Jawa Tengah dan Timur.  Di Semenanjung Malaya Kleinhovia hospita tersebar alami sepanjang pinggiran sungai, khususnya di Perak dan di daerah-daerah pantai dekat Malaka.


Khasiat dan Manfaat Paliasa
Di Kepulauan Solomon, Kleinhovia hospita, Ranting yang memuntir dipakai untuk hiasan seperti pegangan pisau, kalau di Jawa buat sarung keris. Daun muda dapat dimakan sebagai sayuran. Jus daun dipakai untuk mencuci mata. Di Papua Nugini dan Kepulauan Solomon, kambium yang telah diolah dapat menyembuhkan pneumonia. Daunnya dapat untuk mencuci rambut untuk menghilangkan kutu rambut. Juga sebagai tanaman hias karena perbungaan malainya yang berwarna merah muda. Kleinhovia hospita memerlukan percobaan lebih lanjut bila akan digunakan untuk reforestasi, karena umum dijumpai di daerah terbuka yang ditinggalkan dan di hutan sekunder. Jenis ini sangat bagus untuk tanaman hias

Paliasa termasuk herbal yang luar biasa karena mampu membantu penyembuhan secara holistik melalui pengeluaran racun/detoksifikasi dan menghentikan peradangan serta rasa sakit. Disamping itu Paliasa juga memiliki kemampuan sebagai anti alergi.   Paliasa bermanfaat untuk memulihkan, menyehatkan  dan memperkuat hati sehingga dapat melakukan fungsinya dengan baik yaitu: menyimpan mineral, vitamin dan gula yang akan digunakan sebagai bahan bakar, membersihkan dan menyaring racun-racun dari darah dan mengontrol produksi atau pengeluaran kolesterol. Hati juga  membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.

Berdasarkan penelitian Nunuk Hariani (Guru Besar kimia organik bahan alam, di Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin) pada 2008, ditemukan satu senyawa golongan kumarin, yaitu 7-hidroksi-6-metoksi kumarin (skopoletin) (1). Senyawa ini mempunyai efek antihipertensi, antiinflamasi, dan antialergi dan dapat menghambat prostaglandin synthetase sebagaimana yang pernah diteliti oleh M.H. Farah dan Sauelsson G (1992). Penemuan ini, seperti dikutip dari Tempo, menunjukkan adanya korelasi antara penggunaan tumbuhan K.hospita secara tradisional sebagai obat hipertensi. Hasil uji farmakologi, yang diujicobakan pada tikus yang dibuat hipertensi dulu, infus daun tersebut juga dapat menurunkan tekanan darah.

Paliasa juga mengandung zat anti oksidan  yang dapat menetralkan kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul oksigen yang reaktif. Kalau jumlahnya berlebihan dapat merusak sel-sel tubuh dapat menyebabkan penuaan dini dan berbagai macam penyakit degeneratif seperti arteriosclerosis atau pengerasan dinding pembuluh darah, hipertensi, arthritis, katarak, penyakit jantung koroner, kanker dan sebagainya

Cara Penggunaan paliasa
Penggunaan Paliasa secara tunggal yaitu dengan cara menyeduh air daunnya dan telah dikeringkan seperti meminum teh, daun mudanya dapat dijadikan sayur.  Jika tidak mau repot sekarang sudah banyak dijual tuh kapsul herbal paliasa ada juga teh tahongai.